{REVIEW} SEBELUM CAHAYA

Judul           : Sebelum Cahaya
Penulis         : Karla M. Nashar
Penerbit        : Gagas Media
Tahun Terbit   : 2008
Penyunting     : Resita Wahyu Febriatri



“Enggar sayang, tahu nggak apa yang kulakukan kalau teringat kamu saat malam hari? Aku akan memandangi toples kaca yang aku bawa saat pindah dari pesisir kita. Masih ingat kan ceritaku tentang toples kaca itu? aku mengisinya dengan enam genggam pasir dari pantai kita, dua macam kerang dan karang laut, sebuah bintang laut kemerahan yang kutemukan telah terdampar mati di pasir, serta sepotong ranting hanyut yang suka kamu pungut kalau kita sedang berjalan di pantai. Ehm..., ternyata melihat pantai kita dalam toples kaca itu memang mujarab. Keajaiban cinta yang tersimpan di dalamnya telah berhasil membantu melewati tahun-tahun yang berlalu tanpa kamu.”


Di pesisir indah itu Enggar dan Mariena pertama kali bertemu, bertengkar, lalu jatuh cinta. Dan dipesisir indah itu juga mereka harus berpisah. Lalu waktu berlalu. Mereka bertemu kembali. Namun, Enggar telah berubah. Labirin kegelapan yang menyeliputinya kini, membuat sosok cowok itu menjadi pewimis.
“Dan ingatlah Enggar, apapun yang terjadi, kamu akan selalu bisa pulang ke dalam hatiku.”
          Itulah yang ingin Mariena lakukan. Meyakinkan Enggar untuk pulang ke hatinya. Selamanya.

Enggar sangat membenci Mariena pada awalnya, ia membenci Mariena karena satu alasan,”ia mulai jatuh cinta dengan gadis itu.” Enggar mencoba menjauhkan gadis itu darinya, tetapi Mariena malah semakin mendekat padanya. Akhirnya dia menyerah, menyerah pada cinta yang tak bisa dibohongi. Kebahagiaan itu tak berlangsung lama karena mereka harus berpisah. Mereka berpisah dengan perasaan masing-masing yang masih sama besarnya. Pertemuan kembali pun tak berjalan mulus. Enggar kembali menjauhi Mariena karena kecacatannya. Mariena tidak pernah berubah, dia meyakinkan Enggar kembali.

Untuk pertama kalinya Enggar merasa labirin kegelapan ini begitu menyiksanya (hlm 88).

Novel ini termasuk novel lama dan baru sempet kereview sih hehehe. Aku suka novel ini terlebih novel ini terinspirasi dari lagu Letto “Sebelum Cahaya” salah satu lagu favoritku. Ehm, cerita yang terdapat di novel ini termasuk mellow menurutku karena di sini ceweknya lah yang lebih tangguh dan kuat untuk mendekati cowoknya, inilah yang aku suka dari novel ini. Nggak selalu dong cowok yang nglakuin PDKT, sesekali cewek juga perlu ^^. Hal yang paling tidak nyaman adalah alur cerita dalam novel ini yaitu maju-mundur. Ini membuatku rada pusing membacanya, okelah ini untuk membuat efek dramatis cerita tapi aku kurang sreg. Kalo sekali-dua kali flashback itu bolehlah. Tapi, hampir tiap bab alurnya maju-mundur. Tokoh Enggar di sini entah mengapa bukan tipikal cowok favoritku ya karena pesimis dan mudah putus asa. Ughhh.... awalnya aku kasihan pada Mariena. Tapi, secara gaaris besar aku suka novel ini. Aku kasih rating 3,5 dari 5 deh ^^.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;